Keikhlasan Hati

Berbicara tentang ikhlas tak terlepas dari amalan untuk memberi saja, melainkan juga keikhlasan dalam hal menerima. Namun saat ini mari kita berbicara mengenai makna keikhlasan dalam berbagi. Untukku sendiri memahami makna ikhlas terasa lebih mudah, dibanding menerapkan dan menjaga keikhlasan dalam kehidupan sehari-hari. Pun setelah aku mengetahui bahwasannya ikhlas adalah inti dan roh dari ibadah, dimana sebuah keikhlasan dan niat yang luruslah yang membuat semua hal yang kita lakukan akan diterima oleh Allah. 

Bahkan untuk segaris senyum yang kita lakukan dengan diniatkan karena Allah pun, akan berharga di hadapanNya. Berusaha memahami dan berhati-hati untuk berucap kepada orang tua agar tidak menyakiti hati mereka juga akan dihargai oleh Allah.

Memaknai ikhlas tidaklah semata-mata lurus dan kaku secara kontekstual. Karena sesungguhnya yang bisa memaknai ikhlas dalam tiap amalan adalah diri kita sendiri. Kita sendirilah yang bisa mengarahkan hati, meluruskan niat, dan menjalankan dengan tidak keluar dari koridor syariat. Dulu aku sering berbicara, dan menulis tentang "Ikhlas" ini. Begitu mudah mengalir, namun ketika hidupku diterpa cobaan, sulit sekali menerapkan keikhlasan itu.

Keikhlasan itu mesti datang dari hati, tidak gampang dan tak boleh main-main ketika kita berbicara masalah hati, Allah menilai amaliyah kita dari hati bukan dari Tampang yang rupawan, atau harta yang berlimpah.

Selalu berpikir dan bersikap positif adalah pembelajaran awal untuk memaknai keikhlasan hati. Ketahuilah bahwa kualitas sikapmu menentukan kualitas dari apa pun yang kau lihat, yang kau dengar, dan yang kau rasa. Sehingga, apa pun yang kau sikapi dengan baik, akan menerima perhatian yang baik pula dari mu.Dan yang kau perhatikan akan tumbuh. Maka yakinilah hal berikut: "jika engkau hanya menumbuhkan yang baik, maka akan baiklah hidupmu."

kekuatan hati untuk belajar mengikhlaskan diri yang lebih besar. Adalah kenikmatan dari segala kenikmatan yang Allah SWT berikan untuk hambaNya agar dapat menjadi manusia yang penuh keindahan keikhlasan hati yang selalu dicintaiNya.

Rasulullah pernah mengingatkan kita dalam sebuah haditsnya :

“Allah tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas untuk mencari ridha Allah semata.” (HR Abu Daud dan Nasa’i)

Muhasabah

Muhasabah di sini artinya senantiasa memeriksa diri kita sendiri. Sudah sejauh mana sih yang kita raih dalam beramal baik. Sudah banyak kah pahala yang kita perbuat, atau jangan-jangan malah sebaliknya kedurhakaan yang mengisi penuh pundi-pundi amal yang akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah?

Mari bersama-sama meningkatkan kualitas amalan kita dan memperbanyak amal shaleh. Senantiasa ikhlas, bersabar, dan bersyukur kepada Allah Swt. bukan jamannya lagi mengingkari kelemahan kalo sejatinya kita memang lemah dan nggak mampu. Juga tak perlu malu mengakui kesalahan jika memang kita salah. Jangan menyerang orang lain yang kita tuding sebagai biang kesalahan kita, tapi interospeksi diri. Sebab, kita hidup bersama orang lain. Dan kita memang saling membutuhkan satu sama lain. Kita juga pasti butuh kepedulian dari orang lain (termasuk kita sendiri harus peduli dengan orang lain).

Ya Rabb, sesungguhnya hati kami adalah obat... Limpahkanlah obat itu sebagai Jalan menuju keindahan hidup dalam kebersamaan kami dan umatMu yang beriman…

1 comment: