Tidak habis
kata ketika kita membicarakan keindahan pulau Bali, pulau yang memang terkenal
sebagai surganya para traveler. Berselancar di Pantai Kuta, pemandangan alam
yang indah di bedugul, menikmati pasir putih di Pantai Pandawa, atau sekedar
duduk-duduk menunggu matahari tenggelam di Tanah Lot.
Kali ini
yang akan saya bahas adalah objek wisata Tanah Lot. Terletak di desa Beraban,
Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan – Bali, Tanah Lot menjadi salah satu
destinasi wisata favorit di pulau dewata. Jaraknya kurang lebih 1 jam
perjalanan dengan kendaraan bermotor dari pusat kota Denpasar atau Bandara
Ngurah Rai.
Beberapa
waktu lalu saya, istri, dan dua orang teman berkesempatan berkunjung ke pulau
dewata, dan salah satu destinasi wisata yang paling ingin saya kunjungi ketika
itu adalah Tanah Lot. Sudah sering saya mendengar tentang eksotisme Pantainya,
juga keunikan Pura yang berdiri diatas tebing karang besar dari teman-teman
yang sudah terlebih dahulu berkunjung kesana.
Pasar Seni Tanah Lot
Setelah
membeli tiket dan memarkirkan kendaraanya, pengunjung menuju Lokasi utama objek
wisata Tanah Lot dengan melalui jalan setapak dimana disisi kanan dan kirinya
dipenuhi pedagang cinderamata khas Bali. Pasar seni di Tanah Lot ini menyajikan
berbagai jenis buah tangan kesenian khas Bali, seperti Topi, Baju, Celana, dan
berbagai macam ukiran. Memang harganya tidak semurah di pasar Sukowati, namun
dengan keahlian menawar anda, barang bagus dengan harga relatif murah bisa anda
dapatkan disini.
Pura Tanah Lot
Salah satu yang membuat
saya tertarik ketika pertama memasuki area Objek Wisata Tanah Lot adalah Pura
Tanah Lot, Pura ini berdiri kokoh diatas tebing karang di sisi Pantai atau
letaknya kurang lebih sekitar 200-300 meter dari bibir pantai. Di lorong tebing
dimana terdapat Pura Tanah Lot juga terdapat sebuah Gua yang cukup besar dimana
di dalamnya berada mata air tawar yang dipercaya sebagai air suci oleh umat
Hindu Bali, keberadaan mata air ini cukup unik karena tebing karang dimana gua
itu berada di kelilingi oleh air laut yang rasanya asin. Saya sempat berniat
untuk mencoba rasa air tawar di Gua itu, namun niat itu saya urungkan melihat
ramainya pengunjung yang mengantri untuk mencoba rasa air tawar di Gua itu.
Saya sedikit bertanya
kepada Bli Puspa yang menjadi Pemandu Wisata kami selama di Bali tentang
asal-usul dan sejarah Tanah Lot. Dari cerita beliau yang saya tangkap adalah
konon Pura Tanah Lot dibangun sekitar abad 16 oleh seorang penyebar agama Hindu
dari Jawa bernama Danghyang Nirarta, konon sebelum mendirikan Pura Tanah Lot,
Danghyang Nirarta sempat diusir dari Tanah Lot karena dianggap mengganggu
ketenangan dan mengusik pimpinan yang dianggap suci disana, lalu Danghyang
Nirarta membawa bongkahan-bongkahan batu keatas tebing karang yang kemudian Dia
buat menjadi sebuah Pura, selain itu Danghyang Nirarta juga mengubah
selendangnya menjadi Ular Penjaga Pura yang mendiami Gua dibawah Tebing Pura
Tanah Lot.
Untuk mencapai Pura
Tanah Lot kita harus berjalan kaki dari tempat parkir mobil dan loket sejauh
kurang lebih 100 meter kearah bibir pantai, sesampainya di bibir pantai kita
akan disuguhi pemandangan yang sangan menakjubkan. Pantai dengan ombak yang
cantik, tebing-tebing karang yang berdiri kokoh dan indah menyajikan nuansa romantis,
cocok sekali digunakan sebagai tempat untuk pemotretan bagi pasangan yang akan
melakukan Pre-Wed. Tak ketinggalan pemandangan matahari tenggelam menjadi
pelengkap suasana romantis dan eksotis di Tanah Lot.
Mitos-Mitos
Selain menyajikan
keindahan dan suasana romantis, kita juga akan disuguhi oleh cerita-cerita
mitos yang diyakini oleh masyarakat disana. Berikut beberapa diantaranya mitos
yang saya dengar dari Bli Puspa pemandu wisata kami:
-
Ular Suci
Ular
ini adalah jelmaan dari selendang Danghyang Nirarta, Ular ini mendiami gua
dibawah tebing karang diseberang Pura Tanah Lot, Para pengunjung diperbolehkan
melihat ataupun menyentuh Ular yang berukuran cukup besar itu dengan dikenakan
biaya sukarela untuk perawatan Ular dan Pura Tanah Lot. Menurut cerita Bli
Puspa, Masyarakat sekitar percaya Ular itu berpindah ke Pura Di atas Tebing
pada malam hari untuk menjaga Pura.
-
Air Suci
Sebagaimana
saya ceritakan tadi, dibawah Tebing Pura Tanah Lot terdapat sebuah mata air
unik sebab mata air ini mengandung air tawar padahal sekelilingnya adalah air
laut. Masyarakat setempat meyakini air ini akan mendatangkan rezeki bagi
siapapun yang meminumnya.
-
Wanita Yang Sedang Haid
Dulu
terdapat jembatan penghubung yang menghubungkan Pura Tanah Lot dengan tebing di
seberangnya, namun saat ini jembatan itu sudah tidak ada, konon penyebabnya
adalah dulu pernah ada wanita yang sedang haid berjalan diatas jembatan itu,
kemudian tiba-tiba jembatan roboh. Oleh sebab itu masyarakat sekitar
mempercayai wanita yang sedang haid dilarang
naik ke Pura Tanah Lot.
-
Pasangan Yang Sedang Berpacaran
Akan Putus Apabila Berkunjung Ke Tanah Lot
Hmmmm….
Yang ini saya No Comment. Hehehe
Sunset
Di Tanah Lot
Setelah puas berfoto di
Tebing dan Pura Tanah Lot saat yang paling dinanti adalah menikmati keindahan
Matahari Tenggelam di bibir pantai Di Tanah Lot. Ketika itu kurang lebih pukul
17.45 waktu setempat Cahaya Matahari mulai berubah warna menjadi agak gelap,
cahaya kuning keemasannya perlahan meredup, perlahan tapi pasti mata kita dimanjakan
oleh matahari yang perlahan menghilang dibalik samudera. Setelah matahari
menghilang, kami berjalan menyusuri jalan setapak kearah jalan keluar,
lagi-lagi kami disuguhi pemandangan menakjubkan yaitu sekelompok burung-burung
yang terbang menjauh dari tanah lot, seperti hendak bermigrasi.
Sejenak kami pun duduk di tepi jalan setapak yang kami lalui untuk sekedar menyaksikan pemandangan langka ini, dan mengabadikan setiap momennya. Bagi anda yang datang bersama pasangan, Tanah Lot ini sungguh menyajikan suasana romantis nan eksotis. Berada berlama-lama disana membuat kita merasa nyaman dengan suara deru ombak, semilir angin, serta kicau burung-burung. Fabiayyi alaa’i Robbi Kumma Tukadz Dziban (Maka nikmat Tuhan yang manakah yang engkau dustakan).
Sejenak kami pun duduk di tepi jalan setapak yang kami lalui untuk sekedar menyaksikan pemandangan langka ini, dan mengabadikan setiap momennya. Bagi anda yang datang bersama pasangan, Tanah Lot ini sungguh menyajikan suasana romantis nan eksotis. Berada berlama-lama disana membuat kita merasa nyaman dengan suara deru ombak, semilir angin, serta kicau burung-burung. Fabiayyi alaa’i Robbi Kumma Tukadz Dziban (Maka nikmat Tuhan yang manakah yang engkau dustakan).
Nah… Sudah berencana pergi ke Bali? Tanah Lot bisa jadi satu destinasi yang tak boleh terlewatkan
memang indah tanah Lot, itu selalu kangen untuk datang kesana lagi
ReplyDeleteBetul Mbak Tira #BanggaJadiIndonesia
DeleteAuw....meski sudah sering mendegar keindahan tanah lot, tapi aku belum pernah kesana... pengeen euy... harusnya kalau sdh ke Bali, wajib ya main kesini, tapi tempo hari waktu ke Bali, cuma main-main di seputaran wilayah Kuta doang :(
ReplyDeleteLain kali boleh dicoba Mbak, hehe
Deletesemoga jika ke Bali, bisa mengunjungi Tanah Lot :)
ReplyDeleteAamiin...
Delete